Kamis, 28 Juli 2011

bukan salahku

                Langit bersinar cerah, mentari sepertinya tak ingin pilih kasih. “cuacanya cerah, tapi kenapa ni hati ngga secerah cuacanya yaaa?”  batinku dalam hati. Aku merasa suasana hatiku saat ini tidak tenang, galau -_- , entah apa yang membuat aku galau seperti ini.
                “tok…tok…tok..”
“aya sayang, makan dulu nak, udah siang nih, nanti maagmu kambuh “  suara mama dari balik pintu kamar
“iya ma, sebentar lagi” sahutku
                Huuuh mama ini ganggu aja, gue lagi males banget makan tapi disuruh makan, kataku menggurutu.
                Aku pun bergegas keluar kamar dan menuju dapur dengan muka yang membosankan.
*setelah selesai makan, aku langsung kembali ke kamar*
                Ku lihat ada 4 missed call dan 2 sms dari nomer yang tidak ku kenal.
                “hei ni aya bukan? ”
                “angkat telpon ku dong”
                Siapa sih ini, siang2 menggangguku saja, aaah biasanya orang iseng, ngga usah diladenin dah, batinku. Namun hp ku masih saja bergetar, akhirnya dengan sangat terpaksa, aku mengangkat telponnya.
                “iya ni aya, siapa ya?”
                “oohh kamu, hehe maaf aku kira orang iseng”
                “kapan? Sabtu gimana?”
                “oke oke”
                “waalaikum salam” *menutup telpon
                Ya Allah aku ngga nyangka ternyata Alfa menelponku, wehehe udah lama aku mimpiin kejadian ini, dia ngajak aku jalan, horeee :D kataku sambil tersenyum sambil memandangi potonya yang sudah lama kusimpan di dompetku.
               
……
                Ternyata sabtu itu tak seperti yang ku pikirkan, hatiku serasa hancur berkeping keeping saat mengetahui dia menyukai luna, teman satu sekolahku.
                “lun, ada temen gua yang mau kenalan sama lo, namanya Alfa” kataku pada luna
                “oh yaa? Waah kebetulan aku memag sedang cari pacar, wahaha. Lo kasih aja nomer gua ke dia” katanya dengan penuh antusias.

1 bulan kemudian…
                Aku mendengar kabar, bahwa mereka sudah jadian, mungkin ia memang bukan jodohku.
                Baru saja seminggu mereka jadian, aku mendengar kabar lagi bahwa mereka sudah putus. Luna menganggap bahwa akulah penyebab ia putus dengan alfa. Padahal, selama mereka jadian, aku tidak pernah menghubungi alfa. Luna bilang, alfa selalu menbanding bandingkan aku dengannya.

                Setelah mereka pputus, Alfa selalu mengajakku jalan, tapi aku tak pernah mau. Aku tak ingin dibilang sebagai penyebab luna dan alfa putus. Ia selalu mencuri kesempatan untuk bertemu denganku, setiap pulang sekolah, ia selalu menjemputku. Hingga pada hari ke2 (alfa menjemputku) luna memergoki aku dengan alfa. Lalu dia mengirim sms padaku, yang isinya
                “Tuhkan bener, ternyata semua gara gara lo, gua ngga nyangka bakal begini, lo orang yang udah lama gua percaya malah berkhianat sama gua, gua kecewa sama lo!”

Bersambung ….

0 komentar:

Posting Komentar