Aku cepat cepat menelpon luna, namun selalu ia reject, padahal aku berniat meminta maaf. Akhirnya kuputuskan untuk mengirim sms yang isinya adalah penjelasan bahwa dia salah paham.
Beberapa hari kemudian, sesuatu yang membuat aku takut pun terjadi. Alfa mengungkapkan perasaannya padaku. Aku senang akhirnya cintaku tidak bertepuk sebelah tangan, namun aku juga tidak ingin membuat luna semakin membenciku. Aku bingung harus bagaimana. Akhirnya aku putuskan untuk sharing dengan mama, mama bilang lebih baik aku berteman saja dengan alfa.
“kalo kamu pikir itu yang terbaik, yaudah” sahut alfa ketika aku memintanya untuk berteman saja.
Tadinya, aku pikir hubunganku dengan alfa akan berjalan baik baik saja, namun ternyata tidak. Alfa selalu menghindariku, sms ku tak pernah dibalas, telponku pun selalu di reject L. Oh My God kenapa jadi begini ?
Aku berusaha untuk mendekati luna kembali, “pelan pelan tapi pasti, aku yakin hubunganku dengan mereka akan membaik”
Ternyata usahaku tak sia sia, luna akhirnya mempercayai aku lagi. Perasaanku benar benar lega. Namun masih ada yang mengganjal hatiku, alfa masih juga marah denganku, mingkin ia masih sakit hati karena aku menolaknya.
Setelah pulang sekolah, kuputuskan untuk ke rumahnya yang tak jauh dari rumahku. Rumahnya terlihat sepi, seperti tak berpenghuni. Ku pencet bel rumahnya, namun tak ada jawaban. Seorang perempuan paruh baya menghampiriku, ia bilang, rumah alfa sudah dijual, kini alfa telah pindah ke luar jawa.
Hubunganku dengan luna memang membaik, namun tidak dengan alfa, hingga saat ini aku masih belum bisa menghubinginya, apa memang aku keterlaluan dengannya hingga ia begitu marah denganku? Entahlah…..